Tanjung Redeb, swaraberau.com – Pemerintah Kabupaten Berau melalui Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Berau, memastikan bahwa keberadaan Kooperasi Merah Putih sudah mulai berjalan secara bertahap di wilayah Berau. Salah satu kooperasi yang dianggap paling siap berada di Kecamatan Gunung Tabur, yang telah memiliki arah bisnis inti (core business) dan bersiap menerima dukungan permodalan.
Menurut penjelasan Kepala Diskoperindag Eva Yunita, kenapa jumlah koperasi yang masuk standar nasional masih belum banyak, bahwa konsep Koperasi Merah Putih berbeda dengan koperasi pada umumnya karena merupakan bagian dari instruksi nasional yang memiliki tahapan khusus.
“Koperasi Merah Putih ini memang ada tahapannya, mereka ini secara prinsip sudah siap, tinggal menunggu petunjuk teknis (juknis) saja, khususnya yang memang menjadi dasar pencairan dana dari pemerintah,” ujarnya.
Seiring terbitnya juknis dari Kementerian Keuangan (PMK), kooperasi yang telah menetapkan core business kini dapat mengajukan permohonan pencairan dana modal awal. Dukungan modal tersebut bersumber dari Bank Himbara, dengan nominal yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan bisnis masing-masing koperasi.
“Maksimal memang 5 miliar rupiah, tetapi bisa kurang dari itu tergantung hitungan ekonomisnya,” tambah Eva.
Salah satu bentuk bisnis yang diarahkan pusat adalah penyaluran gas LPG subsidi. Kooperasi di Gunung Tabur sudah diarahkan untuk bergerak ke sektor ini, seiring adanya regulasi dari Kementerian ESDM yang mempermudah koperasi menjadi pengelola distribusi LPG. Hal ini juga dianggap sebagai langkah positif untuk memperkuat peran koperasi dalam melayani masyarakat.
“Secara nasional, program Kooperasi Merah Putih ditargetkan mulai berjalan sekitar Bulan Oktober tahun 2025. Semoga saja kedepan akan semakin banyak Koperasi lainya yang bisa mengikuti arah program nasional ini, sehingga jumlahnya bisa mencapai maksimal ditengah Masyarakat, “tutup Eva. (NH/*).