TANJUNG REDEB, Swaraberau.com – Memasuki masa pemerintahan paska pelantikan Kepala Daerah Periode 2025 – 2030, Pemerintah Kabupaten Berau mulai menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Strategis (Renstra) tahun 2025-2029. Pada masa orientasi tersebut, diharapkan agar program daerah yang mengakomodir visi dan misi kepala daerah bisa selaras dengan program Gubernur dan Presiden.
Menurut penjelasan Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) Endah Ernany Triariani melalui Kepala Bidang Litbang, Santi Fatimah saat ditemui di acara orientasi beberapa waktu lalu menjelaskan, bahwa orientasi yang dilaksanakan oleh Bapelitbang beberapa hari lalu adalah langkah awal dengan target mengakomodir visi dan misi kepala daerah serta capain maupun potensi daerah dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
“Orientasi inikan tahap awal menuju penyusunan dokumen RPJMD, makanya harus dipastikan keselaran dan pemahaman bersama sesuai visi misi program prioritas pembangunan daerah. Selain itu kesepahaman dalam penyusunan Renstra yang selaras dengan RPJMD 2025-2029 juga harus kita finalkan ditahap ini,” jelasnya.
Santi juga menjelaskan, jika penyusunan RPJMD dan RENSTRA tahun 2025-2029 berpedoman kepada intruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 02 Tahun 2025.
“Karena Kepala Daerah sudah dilantik, maka Rancangan Awal RPJMD mulai disusun, Penetapan Perda RPJMD paling lambat 6 bulan sejak Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dilantik, “imbuhnya.
Penyusunan RPJMD Provinsi dan Kabupaten atau Kota Tahun 2025-2029 dilakukan secara bersamaan dan terkoordinasi dengan penyusunan Renstra OPD Provinsi, Kabupaten atau Kota Tahun 2025-2029.
“inilah yg sedang kita rencanakan untuk mensinkronkan program antara daerah dengan pusat, “ujarnya lagi.
Sementara Sekkab Berau Muhammad Said yang saat itu juga menghadiri kegiatan berharap agar program yang disusun bisa selaras dengan kebijakan secara nasional dan provinsi.
“Makanya kolaborasi lintas sektoral ini sangat diperlukan dan harus sinkron sehingga mampu menjalankan seluruh program yang akan disusun nantinya. Sebab jika ada program yang tidak linier, maka akan susah untuk mencapai target baik daerah maupun nasional,” tegasnya.
Dalam mendukung pelaksanaan program yang ada, pemerintah daerah juga harus bekerja sama dengan berbagai pihak. Bahkan terkait intruksi efisiensi anggaran saja, mulai dari Perjalanan dinas sampai dengan Alat Tulis Kantor (ATK) serta Cetak, Kabupaten Berau saja sudah mampu mengefisiensi anggaran sampai dengan Rp 133 lebih Miliar.
“Untuk mencapai tujuan ini nanti, kami menyadari tidak akan bisa bekerja sendirian, kita tetap melibatkan perusahaan, perbankan dan Masyarakat dalam mendukung pelaksanaan program yang akan berjalan nantinya,” pungkasnya. (*).
