Branding
Beranda / Branding / Pahamkan Ilmu Kependudukan Sejak Dini, DPPKBP3A Berau Masukan Materinya Kesekolah

Pahamkan Ilmu Kependudukan Sejak Dini, DPPKBP3A Berau Masukan Materinya Kesekolah

TANJUNG REDEB, Swaraberau.com – Memberikan pemahaman sejak dini mengenai isu kependudukan, agar generasi muda, khususnya pelajar, memahami dampak dari pertumbuhan penduduk serta persoalan kependudukan harus sejak dini juga dilakukan. Menyikapi hal itu, Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Berau membentuk 45 Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) dan memasukan materinya kesekolah sekolah.
Hal itu terungkap dalam kegiatan advokasi Penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) kepada pengurus SKK yang digelar di Ruang Sangalaki, Kantor Bupati Berau, Tanjung Redeb, Pada Senin (28/4/2025).
Kepala DPPKBP3A Berau, Rabiatul Islamiah, menjelaskan berdasarkan data dari aplikasi Sistem Monitoring dan Evaluasi Pendidikan Kependudukan (SIMEPDUK) versi 2, saat ini tercatat enam sekolah telah terdaftar, tujuh sekolah berstatus dasar, dan 11 sekolah mencapai status paripurna.
“Terbentuknya SSK di Bumi Batiwakkal bertujuan memberikan pemahaman sejak dini mengenai isu kependudukan, agar generasi muda, khususnya pelajar, memahami dampak dari pertumbuhan penduduk serta persoalan kependudukan lainnya,” jelas Rabiatul.
Ia menambahkan, pemahaman tersebut disalurkan melalui koleksi buku digital dan cetak yang ditempatkan di pojok kependudukan di masing-masing sekolah. SSK merupakan sekolah yang mengintegrasikan pendidikan kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga ke dalam mata pelajaran atau muatan lokal.
Selain itu, DPPKBP3A Berau telah memberikan dukungan kepada SSK berstatus paripurna dengan menyediakan koleksi literatur kependudukan guna meningkatkan literasi siswa. “Melalui SSK, kami berharap generasi muda dapat menjadi agen perubahan serta membentuk jiwa peduli terhadap isu-isu kependudukan,” tambahnya.
Rabiatul juga menyebutkan, program literasi kependudukan ini merupakan hasil kerja sama dengan Asosiasi Tenaga Perpustakaan Sekolah Indonesia (ATPUSI) Berau. “Harapannya, melalui program ini dapat membentuk perilaku bertanggung jawab dan berkontribusi dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat,” ujarnya.
Pentingnya penerapan SSK dalam menumbuhkan kesadaran siswa terkait gizi, cinta lingkungan, anti-bullying, pencegahan pernikahan dini, penyalahgunaan narkoba, hingga permasalahan kenakalan remaja.
Kehadiran SSK diharapkan mampu mengintegrasikan pendidikan kependudukan dan keluarga berencana ke dalam mata pelajaran sebagai bagian dari materi pembelajaran. Setiap sekolah di Kabupaten Berau diwajibkan memiliki pojok kependudukan sebagai salah satu sumber belajar peserta didik.
“Kualitas SDM merupakan aspek penting dalam pembangunan daerah dan peningkatan kualitas pendidikan, termasuk melalui program SSK, menjadi salah satu cara strategis untuk mencapainya, “pungkasnya. (Nht/*)